Archives

gravatar

Tax Management vs Tax Planning

Perpajakan seperti hal juga ilmu pengetahuan yang lain memiliki perkembangan yang sangat pesat. Banyak perkembangan itu yang nantinya akan memunculkan beberapa spesialiasi. Berikut penulis akan membawa pembaca kepada spesialisasi atas bidang ilmu perpajakan yang dimaksud. Topik yang akan dibahas disini adalah mengenai Tax Planning dan Tax Management.
Banyak pendapat yang menyatakan bahwa tax planning akan membawa lebih banyak keuntungan daripada memfokuskan diri pada spesialisasi pajak yang lain, e.g., tax management. Tetapi apakah demikian. Dengan tax planning yang unggul kita akan mendapatkan tax savings jutaan dollar, keuntungan akan jutaan dollar ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam expenditure yang lain yang akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Pendapat lain menyatakan bahwa Tax Management lebih penting karena dengan melakukan suatu management yang terkontrol atas tata laksana kewajiban perpajakan maka akan menghindarkan risiko ketidakpatuhan perpajakan dan dengan demikian akan meminimalisasi risiko hutang pajak yang tidak terduga.
Dalam setiap ilmu, semua spesialisasi adalah penting, dan masing – masing mempunyai keunggulan sendiri-sendiri. Untuk lebih jelasnya berikut perbedaan masing – masing.

Tax Planning
  • Merupakan suatu perencanaan pajak sehingga dapat mencapai suatu penghematan pajak (tax savings) dengan mencari ide-ide baru dan memanfaatkan celah hukum perpajakan.
  • Ditujukan pada suatu transaksi yang spesifik serta tidak bersifat rutin.
  • Bertujuan untuk melakukan penghematan pajak atau juga penghindaran pajak yang diperbolehkan oleh undang-undang (tax avoidance)
  • Contoh suatu Tax Planning :
    Sebuah perusahaan yang menderita kerugian fiskal yang sangat material hingga beberapa tahun. Seperti kita ketahui rugi fiskal yang dapat dikompensasi adalah kerugian fiskal yang masih dalam jangka waktu lima tahun, selebihnya tentu akan expired atau daluwarsa. Bagaimana cara memanfaatkan kerugian fiskal tersebut sehingga batas expiry yang ada dapat dihindari. Untuk hal seperti inilah tax planning dilakukan. Dengan memanfaatkan kerugian fiskal yang ada maka terdapat penghematan pajak.
  • Beberapa teknik – teknik dalam tax planning
    • Mempelajari nature of business dari compay tersebut serta spesific dari transaksi yang terjadi sehingga dapat dengan jelas diperoleh ”completed picture” yang terjadi
    • Mempelajari peraturan perpajakan yang terkait dengan kasus tersebut, jika bersangkutan dengan negara lain, maka perlu dipelajari aspek perpajakan internasional-nya, dengan melihat tax treaty serta peraturan perpajakan yang berlaku di negara tersebut
    • Membuat alternatif – alternatif transaksi yang mungkin dapat diaplikasikan
    • Melihat adanya risiko perpajakan mungkin akan muncul dengan dilakukannya planning tersebut
    • Jika masih risiko tersebut masih masuk dalam ”Grey Area” ada baiknya melakukan pertanyaan serta menulis surat ke Direktorat Jendral Pajak
    • Mempelajari tax planning yang sudah pernah dilakukan dari artikel – artikel lain.
Tax Management
  • Merupakan pelaksanaan dari peran pengaturan dan pengawasan dalam bidang perpajakan (organization and controlling)
  • Pelaksanaannya bersifat rutin/regular, karena bersangkutan dengan transaksi yang berulang kali terjadi.
  • Bertujuan untuk meminimalisasi tax exposure/risiko hutang pajak yang mungkin akan timbul dalam suatu transaksi yang rutin tersebut.
  • Contoh Tax Management :
    Suatu perusahaan melakukan penjualan dengan orientasi ekspor. Sedangkan bahan baku banyak dibeli di dalam negeri. Dengan demikian maka PPN masukan yang diperoleh lebih besar daripada PPN keluaran, akibatnya harus dilakukan restitusi, mungkin tiap tahun atau tiap bulan harus dilakukan proses tersebut. Divisi perpajakan harus melakukan suatu proses tax management berupa memanage restitusi pajak yang berjalan. Misalnya : memantain suatu rekonsiliasi pajak antara Penjualan menurut PPh badan dan menurut SPM PPN, merapikan faktur pajak masukan, serta bank account ataupun voucher pembayaran yang diperlukan. Kita bisa bayangkan jika hal ini tidak termanage dengan baik, restitusi akan membawa denda dan hutang pajak yang materiil tentunya.
Beberapa Teknik dari Tax Management:
  1. Membuat rekonsiliasi data akuntansi dan pajak seperti : Beban pegawai vs Nilai penghasilan bruto di SPT PPh psl 21 ,Sales revenue (as per book/PL) vs Peredaran dari SPM PPN
  2. Mengontrol dokumentasi untuk mendukung transaksi yang terjadi; Surat Perintah Kerja (Kontrak), Perjanjian Jual Beli, Akte Notaris.
  3. Sistem administrasi keuangan untuk memastikan perhitungan pajak yang tepat dan pembayaran yang tepat waktu.
  4. Sistem arsip laporan dan korespondensi pajak yang teratur serta terkontrol.
  5. Management atas proses tax audit.
Kedua macam jenis tax spesialisasi tersebut ternyata mempunyai manfaat dan work type yang berbeda. Ada baiknya perusahaan memiliki keduanya sehingga dapat tercipta suatu tax compliance yang efektif dan dapat menghemat expenditure yang ada. Silahkan mempelajari-nya lebih jauh dari artikel serta dari buku – buku yang ada. Semoga tulisan ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan anda.

Aditya T. Handoko Bwoga - Prime Consulting, 20 Agustus 2007
Sumber : http://www.ortax.org/ortax/

gravatar

Dasar Akuntansi Pajak

v       Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan seni pencatatan, pengelompokkan, dan pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang.

v       Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan UU (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa-timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum
              Unsur-unsur Definisi:
1.    Pajak adalah suatu iuran atau kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan (pendapatan) kepada negara
2.    Penyerahan itu bersifat wajib. Bagaimana jika tidak dilakukan? hutang itu dapat dipaksakan dengan kekerasan seperi surat paksa dan sita
3.    Perpindahan/ penyerahan itu berdasarkan UU/ Peraturan / Norma yang dibuat oleh Pemerintah yang berlaku umum.             
4.    Tidak ada kontraprestasi Langsung dari Pemerintah (Pemungut iuran)
                           
v       Prinsip Akuntansi Pajak
Prinsip yang terdapat dalam akuntansi pajak adalah sebagai berikut:
1.    Kesatuan Akuntansi
Pada prinsip ini, maka: (1) Perusahaan dianggap satu kesatuan ekonomi yang terpisah dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan.
2.    Kesinambungan
Prinsip ini mengatakan bahwa suatu entitas ekonomi diasumsikan akan terus menerus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan.
3.    Harga Pertukaran Obyektif
Transaksi keuangan harus dinyatakan dengan nilai uang. Obyektif berarti sebagai berikut: (a) tidak dipengaruhi oleh adanya hubungan istimewa, (b) dapat diuji oleh pihak independen, (c) tidak terdapat transfer pricing, (d) tidak ada mark-up, tidak ada KKN, dan sebagainya.
4.    Konsistensi
Prinsip ini mengatakan bahwa penggunaan metode dalam pembukuan tidak bokeh berubah-ubah. Misalkan: (a) penentuan tahun buku, (b) perhitungan penyusutan, (c) perhitungan persediaan, (d) pengakuan nilai kurs valuta asing

v       Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa, yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristiknya. Laporan keuangan (setidaknya) terdiri atas:
1.    Laporan Laba / Rugi
Merupakan suatu ikhtisar yang menyajikan Pendapatan dan Beban perusahaan.
2.    Laporan Perubahan Modal
Merupakan ikhtisar yang menyajikan Modal perusahaan beserta perubahannya
3.    Neraca             
Neraca adalah daftar Harta, Utang dan Modal perusahaan pada suatu periode.

v       Persamaan Akuntansi Pajak
Pemahaman terhadap persamaan akuntansi pajak adalah hal yang sangat penting sekali karena semua proses akuntansi semuanya berangkat dari konsep ini.

1.   Perusahaan Tidak Memiliki Utang
Apabila perusahaan tidak memiliki kewajiban (utang), maka seluruh aktiva (harta) perusahaan akan menjadi hak pemilik, maka konsep dasarnya adalah:
AKTIVA = MODAL

Contoh :
AKTIVA
MODAL
Kas
Perlengkapan
Modal Tuan Yadi
500.000
300.000
800.000
800.000
800.000


2.   Perusahaan Memiliki Utang
Apabila perusahaan memiliki utang untuk usahanya, maka konsep dasar akuntansinya berkembang seperti di bawah ini:
HARTA = MODAL + UTANG

Contoh :
AKTIVA
MODAL
UTANG
Kas
Perlengkapan
Modal Tuan Yadi
Utang Usaha
700.000
300.000
800.000
200.000
1.000.000
1.000.000


3.   Pengaruh Pendapatan dan Biaya
Perusahaan misalkan memperoleh pendapatan dari usahanya, dan perusahaan pun memiliki biaya (beban) atas usahanya, maka pengaruh pada persamaan akuntansinya adalah:
AKTIVA
BIAYA
MODAL
UTANG
PENDAPATAN
Kas
Perlengkapan
B. Gaji
Modal Tn. Yadi
Utang Usaha
Pendapatan Sewa
765.000
300.000
85.000
800.000
200.000
150.000
1.150.000
1.150.000


v       Saldo Normal
Saldo normal merupakan hal penting yang harus dimengerti dalam akuntansi
AKTIVA
BIAYA
MODAL
UTANG
PENDAPATAN
Bertambah (+) = DEBET (D)
Berkurang  (-) = KREDIT (K)
Bertambah (+) = KREDIT (K)
Berkurang  (-) = DEBET (D)

v       Siklus akuntansi
Siklus dalam akuntansi merupakan tahapan pekerjaan yang harus dilakukan dari awal hingga akhirnya menghasilkan laporan keuangan.
Jurnal
Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa:             
o      Aktiva & Biaya                                          : (+) Debet              (-) Kredit
o      Modal, Utang & Pendapatan              : (+) Kredit              (-) Debet
Konsep diatas digunakan dalam tahap penjurnalan, misalkan ada contoh soal seperti dibawah ini, Transaksi Keuangan CV. Yurina Suryadin Wulandari (Servis Mobil)
-   1 Jan,               Tn. Ahmad menyetorkan uangnya sebagai modal sebesar Rp 125.000.000, dimasukkan pada rekening kas sebesar Rp 25.000.000, dan pada rekening bank sebesar Rp 100.000.000
-   2 Jan,              Membeli peralatan servis sebesar Rp 30.000.000
-   4 Jan,               Meminjam uang kepada bank sebesar Rp 80.000.000 dan dimasukkan pada rekening bank
-   14 Jan,               Menerima pendapatan servis sebesar Rp 1.650.000
-   18 Jan,              Tn. Ahmad mengambil uang yang ada pada bank untuk membayar biaya kuliah anaknya sebesar Rp 3.000.000
Dengan melihat transaksi di atas, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:

Tanggal
Uraian
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
1 Jan 2007
Kas
25.000.000


Bank
100.000.000


     Modal Tn. Ahmad

125.000.000

(Modal awal Tn. Ahmad)






2 Jan 2007
Peralatan Servis
3.000.000


     Kas

3.000.000

(membeli peralatan servis)






4 Jan 2007
Bank
80.000.000


     Utang Bank

80.000.000

(meminjam uang pada bank)






14 Jan 2007
Kas
1.650.000


     Pendapatan Servis

1.650.000

(pendapatan servis)


18 Jan 2007
Prive
3.000.000


     Bank

3.000.000





v       Buku Besar
Setelah pencatatan transaksi dilakukan ke dalam jurnal (penjurnalan), maka tahap berikutnya adalah memindahkan ayat-ayat jurnal tadi ke akun-akun, proses ini dinamakan pemindahbukuan atau dalam bahasa akuntansinya disebut Posting ke buku besar. Buku besar adalah kumpulan atas transaksi-transaksi dari akun-akun yang sejenis. Dibawah ini diperlihatkan cara-cara pemindahbukuan (posting)

Jurnal
Tanggal
Uraian
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
1 Mei 2006
Biaya Gaji
2.500.000


     Kas

2.500.000

(pembayaran biaya gaji)



Buku Besar
Akun Biaya Gaji
Tanggal
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
1 Mei

2.500.000

2.500.000








Akun Kas
Tanggal
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
1 Mei


2.500.000

2.500.000
10 Mei

6.000.000

3.500.000



v       Neraca Saldo
Bagaimana caranya agar anda yakin bahwa anda tidak membuat kesalahan dalam melakukan posting ke kolom debit dan kredit buku besar? Caranya adalah dengan membuat Neraca Saldo. Seperti yang kita ketahui bersama setiap buku besar pastilah memiliki saldo akhir dari setiap akunnya, angka atau saldo akhir inilah yang kita masukkan ke dalam neraca saldo. Dibawah ini adalah cara memasukkan angka-angka dari buku besar ke neraca saldo sekaligus contoh bentuk atau form standar Neraca Saldo:

Buku Besar
Akun Kas
Tgl
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
1 Jan
Modal awal
25.000.000

25.000.000

2 Jan
Beli Peralatan

3.000.000
22.000.000

14 Jan
Pendapatan
1.650.000

23.650.000

20 Jan
Listrik & Telp

530.000
23.120.000